skip to main |
skip to sidebar

Keberadaan dan asal-usul pahlawan yang kondang dengan Sumpah Palapa ini masih menjadi misteri bagi semua orang. Bahkan para ahli sejarah pun belum menemukan kata sepakat dimana dia dilahirkan. Dimana dia dibesarkan sampai bagaimana sosok Patih Gajah Mada menghabiskan masa tuanya sampai saat ini menjadi tanda tanya besar.
Serta menjadi teka-teki sejarah yang belum terpecahkan. Ada bahasan menarik yang disampaikan oleh sastrawan Anuf Chafiddi atau sering dipanggil Viddy AD Daery dalam makalahnya dalam Seminar Sesi II tentang Kontroversi Gajah Mada dalam Perspektif Fiksi dan Sejarah di Borobudur Writers & Cultural Festival 2012 di Manohara Hotel, Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jateng Senin (29/10). Secara tegas dirinya memberikan judul dalam makalahnya; "Foklor Mengenai Gajah Mada Lahir di Modo, Lamongan" yang artinya menyatakan dirinya yakin bahwa Gajah Mada dilahirkan, besar dan mati di Lamongan, Jatim.
"Gajah Mada pahlawan maha besar nusantara itu lahir di wilayah Lamongan, Jawa Timur? Untuk menjawab pertanyaan itu akan menimbulkan berbagai macam jawaban kalau ditanyakan ke banyak orang. Namun kalau ditanyakan kepada saya. Jawaban saya adalah betul," ungkap Viddy. Ada lima alasan yang menjadikan Viddy yakin bahwa Gajah Mada berasal dari Lamongan, Jatim. Alasan itu di antaranya, di daerah Desa Modo dan sekitarnya termasuk Desa Pamotan, Desa Ngimbang, Desa Bluluk, Desa Sukorame dan sekitarnya tersebar foklor atau cerita rakyat.
Dongeng dari mulut ke mulut mengisahkan bahwa Gajah Mada adalah kelahiran wilayah Desa Modo. Kelima desa itu merupakan daerah ibu kota sejak didirikan jaman Kerajaan Kahuripan Erlangga. Bahkan anak cucu raja juga mendirikan ibu kota di situ. Alasanya strategis alamnya bergunung-gunung, bagus untuk pertahanan dan dekat dengan Kali Lamong cabang Kali Brantas.
Selain itu ada jalan raya Kahuripan-Tuban yang dibatasi Sungai Bengawan Solo di Pelabuhan Bubat (kini bernama Kota Babat). Ibu kota ini baru digeser oleh cicit Airlangga ke arah Kertosono-Nganjuk. Kemudian baru di zaman Jayabaya digeser lagi ke Mamenang, Kediri. Selanjutnya oleh Ken Arok, digeser masuk lagi ke Singosari. Baru kemudian oleh R Wijaya dikembalikan ke arah muara yaitu ke Tarik.
Namun, anaknya yang akan dijadikan penggantinya yakni Tribuana Tunggadewi diratukan di daerah Lamongan-Pamotan-Bluluk lagi yaitu di Kahuripan alias Rani Kahuripan, Lamongan. "Ketika Gajah Mada menyelamatkan Raja Jayanegara dari amukan pemberontak Ra Kuti, dibawanya Jayanegara ke arah Lamongan yaitu di Badender (bisa Badender Bojonegoro, bisa Badender kabuh, Jombang, keduanya memiliki rute ke arah Lamongan (Pamotan-Modo-Bluluk dan sekitarnya).
Itu sesuai teori masa anak-anak dimana kalau anak kecil atau remaja berkelahi di luar desa pasti jika kalah lari menyelamatkan diri masuk ke desa minta dukungan. Di desanya banyak teman, kerabat maupun guru silatnya. Saya kira Gajah Mada juga menerapkan taktik itu,"ungkapnya. Sebuah situs kuburan Ibunda Gajah Mada, yaitu Nyai Andongsari juga menjadikan Viddy yakin bahwa patih kerajaan jaman Majapahit itu berasal dari Lamongan.
Kemudian juga ada situs kuburan yang sampai saat ini menjadi perdebatan dan kontroversial yang diyakini warga sekitar merupakan kuburan patih Gajah Mada. Namun, kuburan itu dalam posisi dan berkarakter kuburan islam. "Kuburannya menghadap ke arah persis sebagaimana kuburan orang Islam. Kalau misalnya hal ini benar maka wajar saja masa tua Gajah Mada tidak ditulis di babad-babad atau kitab kuno. Sengaja disisihkan atau dihapus dari sejarah karena Gajah Mada mungkin dianggap 'murtad' atau semacam itu," jelasnya.
Arkeolog sekaligus sejarawan Fakultas Sejarah Universitas Indonesia (UI) Agus Aris Munandar menyatakan secara arkeologis belum ditemukan data tentang asal muasal dan keberadaan pasti Gajah Mada. Bahkan beberapa temuan prasasti-prasasti yang menyinggung tentang cerita Gajah Mada belum dan tidak bisa digunakan untuk penelitian dan memastikan benang merah sejarah cikal bakal Gajah Mada itu sendiri. "Beberapa data soal keberadaan Gajah Mada yang belum digunakan.
Data Gajah Mada secara arkeologis tidak ada. Yang ada nanti jika digunakan menjadi tafsir di atas tafsir. Prasasti yang terabaikan itu diantaranya: Prasasti Gajah Mada di situs Candi Singosari (Tahun 1351 M), Prasasti Relief Mahameru (Pawitra) yang menjelaskan Mahameru sebagai titik asis mundi. Kemudian penemuan Candi Tikus di situs Trowulan yang gayanya mirip Candi Singosari. Mungkinkah Candi Tikus diperintah Gajah Mada untuk dibangun. "Candi Kepung 7 meter di muka tanah sangat dekat dengan Candi Tikus di Kepung Kediri.
Ada lagi Prasasti Hemadwalandit, Prasasti Bendodari (Tahun 1360 M),"tuturnya. Agus Aris menyatakan karena tidak ada bukti arkeologis yang ditemukan terkait keberadaan dan cikal bakal Gajah Mada dan saking menariknya tokoh yang satu ini, banyak sekali daerah yang sampai mengklaim secara lisan bahwa di daerah mereka merupakan asal muasal maupun tempat meninggalnya Gajah Mada. "Ada yang mengakui bahwa Gajah Mada dari Buton, Gajah Mada dari Wange-wange Bali.
Ada yang bahkan mengatakan bahwa Gajah Mada adalah keturunan pasukan Tor-Tor,"ungkap Agus Aris Munandar. Sampai saat ini, penelitian Arkeologi belum berhasil menemukan jati diri, sosok Gajah Mada yang seutuhnya. Sebab dari arkeologi sejarah, mempunya peringkat validitas data.
"Data primer, data sekunder dan data tertier. Berita- berita dari mulut ke mulut (folklor) itu, menurut Aris itu merupakan data tersier dan bersifat negatif. Data primer prasasti itu mutlak dan dibuat pada jamanya. Prasasti dengan angka tahun dihargai dengan angka tahun. Data pendukung: zaman, bergeser. Negarakertagama lebih falid dari Pararathon. Ada peringkat yang tidak bisa kami tabrak begitu saja. Silahkan multi tafsir nanti akan diperbaiki," kata Agus.
Qunut merupakan doa yang dilakukan pada Shalat Subuh atau Shalat Withir. Hukum Doa Qunut adalah Sunnah Muakkad/ab’ad (sunnah yang dikuatkan). Bagaimanakah bacaan doa qunut subuh dan dalam shalat yang lain?

Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan
Berikut Bacaan Doa Qunut dan Terjemahannya :

1. Allahummahdini fiiman hadaiit
Artinya :
” Ya Allah tunjukkan aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. “

2. wa ‘afinnii fiiman ‘afait..
Artinya :
” Berikan kesihatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesihatan. “

3. watawallanii fiiman tawallaiit..
Artinya :
” Dan peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau peliharakan. “

4. wabaariklii fiima a’thoaiit..
Artinya :
” Berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan. “

5. wakinii (birrohmatika ) syarromaa qodhoiit..
Artinya :
” Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan. “

6. fainna kataqdhii walayuqdhoo ‘alaik..
Artinya :
” Maka sesungguhnya, Engkaulah yang menghukum dan bukannya yang kena hukum. “

7. wainnahu layadilluman walaiit..
Artinya :
” Dan sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. “

8. wala yaidzuman ‘adaiit..
Artinya :
” Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. “

9. Tabaarokta robbana wata ‘alaiik..
Artinya :
” Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi “

10. falakalhamdu ‘alama qodhoiit..
Artinya :
” Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau hukumkan. “

11. wa astaghfiruka wa atuubu ilaiik..
Artinya :
” Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. “
Shalawat Nabi Muhammad SAW


washallallahu ‘ala Sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi washohbihi wasallam..
Artinya :
” Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya. “
Itulah Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan yang semoga bermanfaat buat kita. Walaupun bacaan qunut dalam shalat hukumnya sunnah, ada baiknya kita rau dan menghapalnya.
Solusi Laptop tidak bisa masuk BIOS
Senin, 02 September 2013
Bagaimana cara mengatasi Laptop tidak bisa masuk BIOS? yuk, kita Bahas.
Kemarin Siang saya di kejutkan dengan masalah Laptop saya yang tiba tiba tidak bisa masuk bios,
Karena Sebelumnya saya mengutak atik Laptop saya seputar Tips mempercepat booting.
Di situ di jelasakan untuk mengatur Boot speed yang ada di bios yang semula Normal saya atur Menjadi Fast, Dan ketika saya keluar bios dengan Menyimpan Pengaturan Tiba Tiba Peringatan Masuk Bios tidak ada, Saya pun bingung, dan saya mencoba restrat kembali dan dengan hasil yang sama saya tidak bisa masuk bios.
untung waktu itu saya punya koneksi Dan Langsung Googling saya pun berhasil menemukan Cara untuk Mengatasi Laptop yang tidak bisa masuk Bios, Langsung saja Berikut Tutorial sederhana nya :
Ketika Laptop Hidup, Matikan Laptop dulu dengan Menekan lama tombol Power sampai lampu di laptop mati (Kira kira 5 detik).
Tekan dan tahan tombol F2 di keyboard (jangan dilepas) lalu tekan tombol Power.
Maka tampilan BIOS akan muncul.
Cari speed booting (biasanya di menu Boot), lalu ubah settingan Fast menjadi Normal
Finish.
Andapun dapat Masuk BIOS kembali.
Oke..Sampai disini dulu Tutorial Seputar Komputer.
Semoga Bermanfaat Bagi sobat semua, Sekian Terima kasih.
Diposting oleh
LOENJOENK
di
19.49
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
ilmu
Doa Selamat dan artinya bahasa Indonesia
Minggu, 30 Juni 2013
اَللّٰهُمَّ اِنَّانَسْئَلُكَ سَلَامَةًفِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةًفِى الْجَسَدِوَزِيَادَةًفِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةًفِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةَقَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةًعِنْدَالْمَوْتِ وَمَغْفِرَةًبَعْدَالْمَوْتِ،اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَنَجَاةًمِنَ النَّارِوَالْعَفْوَعِنْدَالْحِسَابِ
ALLAHUMMA INNA NAS-ALUKA SALAMATAN FIDDINII WA'AFIATAN FILJASADI WAZIYADATAN FIL'ILMI WABAROKATAN FIRRIZKI WATAUBATAN QABLALMAUTI WARAHMATAN 'INDALMAUTI WAMAGFIRATAN BA'DAL MAUTI, ALLAHUMMA HAWWIN 'ALAINA FISAKARAATIL MAUTI, WANAJAATAN MINANNAARI WAL AFWA INDAL HISAABI
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada engkau akan keselamatan Agama dan sehat badan, dan tambahnya ilmu pengetahuan, dan keberkahan dalam rizki dan diampuni sebelum mati, dan mendapat rahmat waktu mati dan mendapat pengampunan sesudah mati.
Ya Allah, mudahkan bagi kami waktu (sekarat) menghadapi mati, dan selamatkan dari siksa neraka, dan pengampunan waktu hisab.
Diposting oleh
LOENJOENK
di
21.31
3
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
islam
6 Penyebab Komputer Menampilkan BlueScreen
Kamis, 20 Juni 2013
BlueScreen atau BlueScreen of Death (BSOD) adalah layar kesalahan (error) yang ditampilkan oleh sistem operasi microsoft windows pada saat komputer mengalami gangguan yang kritis dan tidak dapat dipulihkan sehingga komputer mengalami crash.
BlueScreen of Death (BSOD)
Terjadinya blue screen pada layar monitor bermacam-macam modelnya. Ada yang ketika kita menyalakan komputer langsung muncul blue screen , sebelum booting windows kemudian komputer restart. Ada yang ketika kita menjalankan aplikasi-aplikasi tertntu tiba-tiba blue screen muncul dan komputer langsung berhenti dengan menampakan kode pada layar monitor.
Adapun penyebabkan terjadinya blue screen of death (BSOD) disebabkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Error Ram
Blue screen yang disebabkan karena eror Ram sangat umum dan paling gampang untuk dipahami. Gejala yang ditimbulkan oleh Eror Ram biasanya pada saat kita menjalankan aplikasi yang berat komputer tiba-tiba muncul blue screen dan komputer langsung blank total. Atau pada saat kita instalasi komputer kita dengan windows yang baru, blue screen muncul sebelum instalasi selesai. Adapun kode blue screen code bisa lihat pada halaman ini.
2. Bad Sector Hard Disk Drive
Blue Screen kode yang disebabka oleh karena bad sector hardisk drive ada kemiripan dengan Eror memory. Biasanya gejalanya pada sistem windows sangat lambat bila menjalankan aplikasi atau program. Disamping itu, hardisk drive akan berbunyi seperti suara mengerak yang disebabkan oleh gesekan piringan Disk dalam hardisk itu sendiri.
3. Kabel konektor pada hardisk
Terlalu sering membongkar pasang kabel hardisk bisa menyebabkan kualitas transfer data melalui kabel data bisa terhambat. Ini disebabkan karena kabel hardisk memiliki tingkat eror yang rawan. 4. Power Supply Eror Eror pada power suply juga bisa menyebabkan blue screen komputer.
5. Akibat Over Clocking
Kebanyakan para gemer mungkin paham dengan yang satu ini. Overclock merupakan pengoptimalan dari kerja komputer standar ke kinerja yang lebih tinggi / meningkatkan performa komputer. Jika salah satu komponent tidak mendukung dengan upaya over clocking, kemungkinan salah satu komponent tidak bisa bekerja sesuai dengan hitungan matematika. Jika penyebab dikarenakan oleh over clock, maka menu bios harus kita reset/ mengembalikan setingan ke keadaan standard. hal ini akan lebih aman untuk jangka panjang komputer yang kita pakai.
6. Motherboard Eror
Moterboard yang sudah tidak normal juga bisa menyebabkan komputer blue scree death. Untuk mengecek kode, anda bisa search dengan keyword "Motherboard blue screen death code" semoga membantu..
Referensi:
http://www.sepertinya.com/2013/06/penyebab-komputer-bluescreen.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Blue_Screen_of_Death
http://pcsupport.about.com/od/fixtheproblem/ht/stoperrors.htm

Diposting oleh
LOENJOENK
di
00.25
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
ilmu
convert file
Senin, 06 Mei 2013
temen-temen kemaren saya di kirimin sama temen file yang bertipe .ods ini kan punyaknya open office, la di komputer saya nggak punya open office adanya microsoft office jadi nggak bisa di buka. Tapi tenang temen-temen selama masih punya koneksi internet semua bisa dilakukan. ni tak kasik link supaya bisa ngerubah file apa aja menjadi apa aja tinggal klik disini.
Diposting oleh
LOENJOENK
di
08.30
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
ilmu
key again
Sabtu, 26 Januari 2013
klo temen- temen mau nyari serial number coba cari d sini aja,. , , ,
tinggal masukin nama aplikasinya www.smartserials.com
tinggal masukin nama aplikasinya www.smartserials.com
Diposting oleh
LOENJOENK
di
08.19
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
ilmu
Cara Mengetahui Driver Yang Belum Terinstall
Bagi teman-teman yang hobi komputer dan service komputer, berikut saya tuliskan cara mengetahui driver yang belum terinstall pada System Operasi Windows tentunya.
Memang pada kebanyakan merk motherboard
hardware yang tertanam di situ tidak sepenuhnya dikenali dan terinstall
saat kita menginstall ulang windows, seperti VGA, Suond card, modem dan
lain sebagianya.
Cara Mengetahui Driver Yang Belum Terinstall
Nah untuk artikel kali ini saya utarakan tentang cara mengetahui driver yang belum terinstall pada OS windows, berikut caranya:
- klik start >> my computer>>klik kanan Properties>>Klik pada tab haardware >> divice manager.
- pasti disalah stu driver yang belum terinstall tadi terdapat tanda seru yang menandakan error pada driver tersebut (dalam hal ini belum terinstall drivernya)
- cari vendor pembuat driver tersebut, caranya: klik kanan pada salah satu hard ware yang belum terinstall.
- kemudian klik tab detail. dan pada kolom properties teman-teman pilih mode “Hardware Ids”
- Selanjutnya akan muncul informasi yang salah satunya demikian PCI\VEN_14E4&DEV_4315&SUBSYS_1508103C&REV_01
- Informasi diatas bahwa perusahaan yang membuat hardware (vendor) dengan informasi di atas adalah vendor yang memiliki kode 14E4 dan hardware diatas mempunyai kode 4315 untuk device-nya atau Sertifikasi produk 7. sekarang silakan teman-teman buka link berikut: http://www.pcidatabase.com
- masukkan kode 14E4 sebagai kode vendor pada kotak pencarian vendor >> klik search
- dari situs tersebut kita ketahui bahwa merk dari hardware yang sedang dicari adalah BROADCOME
- Selanjutnya kita akan mencari sepesifikasi yang lebih mendetail dari hard ware diatas >> masukkan kode 4315 kedalam kotak pencarian device,
- dari gambar diatas kita bisa tahu bahwa hardware diatas adalah sebuah hardware untuk koneksi, berarti hard ware diatas adalah sebuah enternet adpater atau yang baisa disebut dengan LAN Card. karena informasi diatas tertuliskan ” Broadcome wireless b/g” Adapun perusahaan pembuatnya adalah “Broadcome“
- Jika sudah tahu tentang informasi
mengenai hardware yang kita cari, silakan langsung teman-teman menuju
situs penyedia driver untuk mendownload drivernya.atau klo g tinggal searc d google dan download.
Demikian cara mengetahui driver yang belum terinstall dari saya, semoga bermanfaat.
Diposting oleh
LOENJOENK
di
07.50
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
ilmu
Cara Membagi Satu Kertas Menjadi Dua Halaman di Microsoft Word
Jumat, 11 Januari 2013
Kadang kita ingin membuat sebuah kertas baik itu A4, Folio/F4 atau yang
lainnya, bisa menjadi dua halaman. Hal tersebut kita lakukan agar hasil
pencetakan (print) menjadi lebih kecil dan praktis untuk dibawa-bawa.
Kita bisa mencetak 2 buah halaman A4 dalam satu lembar kertas A4,
tetapi pada kertas hasil cetak ukuran font yang dicetak tentu akan
menjadi lebih kecil dari yang kita gunakan. Untuk menjaga agar ukuran
font tetap dan hasil cetak tetap bisa dua halaman dalam satu kertas,
maka anda bisa mengaturnya di Microsoft Word dengan menggunakan langkah berikut.
- Klik menu ribbon Page Layout,
- Kemudian klik tombol untuk memunculkan Dialog Page Setup
- Selanjutnya pada dialog Page Setup tersebut pilih tab Margin
- Kemudian pada bagian Orientation pilih Landscape
- Pada bagian Pages, isikan nilai Multiple pages dengan 2 pages per sheet
- Kemudian klik tombol OK.


Tips Membagi Satu Kertas Menjadi Dua Halaman di Microsoft Word
- Anda bisa menggunakan cara membagi kertas tersebut disesuaikan dengan ukuran kertas yang akan anda gunakan, misalnya A4, Legal, Folio /F4, dan lain sebagainya.
- Bila anda menggunakan Orientasi Portrait, maka halaman kertas akan dibagi dua menjadi bagian atas dan bawah, sedangkan bila menggunakan landscape maka halaman kertas akan dibagi menjadi bagian kiri dan kanan.
Terima kasih telah membaca Cara Membagi Satu Kertas Menjadi Dua Halaman di Microsoft Word. Semoga bermanfaat.
Diposting oleh
LOENJOENK
di
01.33
6
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
ilmu
Asal Usul Patih Gajah Mada Yang Misterius
Jumat, 04 Januari 2013

Keberadaan dan asal-usul pahlawan yang kondang dengan Sumpah Palapa ini masih menjadi misteri bagi semua orang. Bahkan para ahli sejarah pun belum menemukan kata sepakat dimana dia dilahirkan. Dimana dia dibesarkan sampai bagaimana sosok Patih Gajah Mada menghabiskan masa tuanya sampai saat ini menjadi tanda tanya besar.
Serta menjadi teka-teki sejarah yang belum terpecahkan. Ada bahasan menarik yang disampaikan oleh sastrawan Anuf Chafiddi atau sering dipanggil Viddy AD Daery dalam makalahnya dalam Seminar Sesi II tentang Kontroversi Gajah Mada dalam Perspektif Fiksi dan Sejarah di Borobudur Writers & Cultural Festival 2012 di Manohara Hotel, Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jateng Senin (29/10). Secara tegas dirinya memberikan judul dalam makalahnya; "Foklor Mengenai Gajah Mada Lahir di Modo, Lamongan" yang artinya menyatakan dirinya yakin bahwa Gajah Mada dilahirkan, besar dan mati di Lamongan, Jatim.
"Gajah Mada pahlawan maha besar nusantara itu lahir di wilayah Lamongan, Jawa Timur? Untuk menjawab pertanyaan itu akan menimbulkan berbagai macam jawaban kalau ditanyakan ke banyak orang. Namun kalau ditanyakan kepada saya. Jawaban saya adalah betul," ungkap Viddy. Ada lima alasan yang menjadikan Viddy yakin bahwa Gajah Mada berasal dari Lamongan, Jatim. Alasan itu di antaranya, di daerah Desa Modo dan sekitarnya termasuk Desa Pamotan, Desa Ngimbang, Desa Bluluk, Desa Sukorame dan sekitarnya tersebar foklor atau cerita rakyat.
Dongeng dari mulut ke mulut mengisahkan bahwa Gajah Mada adalah kelahiran wilayah Desa Modo. Kelima desa itu merupakan daerah ibu kota sejak didirikan jaman Kerajaan Kahuripan Erlangga. Bahkan anak cucu raja juga mendirikan ibu kota di situ. Alasanya strategis alamnya bergunung-gunung, bagus untuk pertahanan dan dekat dengan Kali Lamong cabang Kali Brantas.
Selain itu ada jalan raya Kahuripan-Tuban yang dibatasi Sungai Bengawan Solo di Pelabuhan Bubat (kini bernama Kota Babat). Ibu kota ini baru digeser oleh cicit Airlangga ke arah Kertosono-Nganjuk. Kemudian baru di zaman Jayabaya digeser lagi ke Mamenang, Kediri. Selanjutnya oleh Ken Arok, digeser masuk lagi ke Singosari. Baru kemudian oleh R Wijaya dikembalikan ke arah muara yaitu ke Tarik.
Namun, anaknya yang akan dijadikan penggantinya yakni Tribuana Tunggadewi diratukan di daerah Lamongan-Pamotan-Bluluk lagi yaitu di Kahuripan alias Rani Kahuripan, Lamongan. "Ketika Gajah Mada menyelamatkan Raja Jayanegara dari amukan pemberontak Ra Kuti, dibawanya Jayanegara ke arah Lamongan yaitu di Badender (bisa Badender Bojonegoro, bisa Badender kabuh, Jombang, keduanya memiliki rute ke arah Lamongan (Pamotan-Modo-Bluluk dan sekitarnya).
Itu sesuai teori masa anak-anak dimana kalau anak kecil atau remaja berkelahi di luar desa pasti jika kalah lari menyelamatkan diri masuk ke desa minta dukungan. Di desanya banyak teman, kerabat maupun guru silatnya. Saya kira Gajah Mada juga menerapkan taktik itu,"ungkapnya. Sebuah situs kuburan Ibunda Gajah Mada, yaitu Nyai Andongsari juga menjadikan Viddy yakin bahwa patih kerajaan jaman Majapahit itu berasal dari Lamongan.
Kemudian juga ada situs kuburan yang sampai saat ini menjadi perdebatan dan kontroversial yang diyakini warga sekitar merupakan kuburan patih Gajah Mada. Namun, kuburan itu dalam posisi dan berkarakter kuburan islam. "Kuburannya menghadap ke arah persis sebagaimana kuburan orang Islam. Kalau misalnya hal ini benar maka wajar saja masa tua Gajah Mada tidak ditulis di babad-babad atau kitab kuno. Sengaja disisihkan atau dihapus dari sejarah karena Gajah Mada mungkin dianggap 'murtad' atau semacam itu," jelasnya.
Arkeolog sekaligus sejarawan Fakultas Sejarah Universitas Indonesia (UI) Agus Aris Munandar menyatakan secara arkeologis belum ditemukan data tentang asal muasal dan keberadaan pasti Gajah Mada. Bahkan beberapa temuan prasasti-prasasti yang menyinggung tentang cerita Gajah Mada belum dan tidak bisa digunakan untuk penelitian dan memastikan benang merah sejarah cikal bakal Gajah Mada itu sendiri. "Beberapa data soal keberadaan Gajah Mada yang belum digunakan.
Data Gajah Mada secara arkeologis tidak ada. Yang ada nanti jika digunakan menjadi tafsir di atas tafsir. Prasasti yang terabaikan itu diantaranya: Prasasti Gajah Mada di situs Candi Singosari (Tahun 1351 M), Prasasti Relief Mahameru (Pawitra) yang menjelaskan Mahameru sebagai titik asis mundi. Kemudian penemuan Candi Tikus di situs Trowulan yang gayanya mirip Candi Singosari. Mungkinkah Candi Tikus diperintah Gajah Mada untuk dibangun. "Candi Kepung 7 meter di muka tanah sangat dekat dengan Candi Tikus di Kepung Kediri.
Ada lagi Prasasti Hemadwalandit, Prasasti Bendodari (Tahun 1360 M),"tuturnya. Agus Aris menyatakan karena tidak ada bukti arkeologis yang ditemukan terkait keberadaan dan cikal bakal Gajah Mada dan saking menariknya tokoh yang satu ini, banyak sekali daerah yang sampai mengklaim secara lisan bahwa di daerah mereka merupakan asal muasal maupun tempat meninggalnya Gajah Mada. "Ada yang mengakui bahwa Gajah Mada dari Buton, Gajah Mada dari Wange-wange Bali.
Ada yang bahkan mengatakan bahwa Gajah Mada adalah keturunan pasukan Tor-Tor,"ungkap Agus Aris Munandar. Sampai saat ini, penelitian Arkeologi belum berhasil menemukan jati diri, sosok Gajah Mada yang seutuhnya. Sebab dari arkeologi sejarah, mempunya peringkat validitas data.
"Data primer, data sekunder dan data tertier. Berita- berita dari mulut ke mulut (folklor) itu, menurut Aris itu merupakan data tersier dan bersifat negatif. Data primer prasasti itu mutlak dan dibuat pada jamanya. Prasasti dengan angka tahun dihargai dengan angka tahun. Data pendukung: zaman, bergeser. Negarakertagama lebih falid dari Pararathon. Ada peringkat yang tidak bisa kami tabrak begitu saja. Silahkan multi tafsir nanti akan diperbaiki," kata Agus.
Diposting oleh
LOENJOENK
di
12.51
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
ilmu
Bacaan Doa Qunut dan Terjemahnya
Kamis, 03 Januari 2013
Qunut merupakan doa yang dilakukan pada Shalat Subuh atau Shalat Withir. Hukum Doa Qunut adalah Sunnah Muakkad/ab’ad (sunnah yang dikuatkan). Bagaimanakah bacaan doa qunut subuh dan dalam shalat yang lain?
Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan
Berikut Bacaan Doa Qunut dan Terjemahannya :
1. Allahummahdini fiiman hadaiit
Artinya :
” Ya Allah tunjukkan aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. “
2. wa ‘afinnii fiiman ‘afait..
Artinya :
” Berikan kesihatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesihatan. “
3. watawallanii fiiman tawallaiit..
Artinya :
” Dan peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau peliharakan. “
4. wabaariklii fiima a’thoaiit..
Artinya :
” Berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan. “
5. wakinii (birrohmatika ) syarromaa qodhoiit..
Artinya :
” Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan. “
6. fainna kataqdhii walayuqdhoo ‘alaik..
Artinya :
” Maka sesungguhnya, Engkaulah yang menghukum dan bukannya yang kena hukum. “
7. wainnahu layadilluman walaiit..
Artinya :
” Dan sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. “
8. wala yaidzuman ‘adaiit..
Artinya :
” Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. “
9. Tabaarokta robbana wata ‘alaiik..
Artinya :
” Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi “
10. falakalhamdu ‘alama qodhoiit..
Artinya :
” Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau hukumkan. “
11. wa astaghfiruka wa atuubu ilaiik..
Artinya :
” Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. “
Shalawat Nabi Muhammad SAW
washallallahu ‘ala Sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi washohbihi wasallam..
Artinya :
” Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya. “
Itulah Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan yang semoga bermanfaat buat kita. Walaupun bacaan qunut dalam shalat hukumnya sunnah, ada baiknya kita rau dan menghapalnya.
Diposting oleh
LOENJOENK
di
08.26
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
islam
panduan sujud syahwi
Alhamdulillah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Setelah pada serial pertama kita membahas hukum dan sebab adanya sujud sahwi, saat ini kita akan melanjutkan dengan pembahasan tata cara sujud sahwi. Kami harapkan para pembaca rumaysho.com dapat membaca serial pertama mengenai sujud sahwi –jika belum sempat membacanya- agar lebih memahami pembahasan kali ini dan selanjutnya. Semoga Allah beri kepahaman.
Sujud Sahwi Sebelum ataukah Sesudah Salam?
Shidiq Hasan Khon rahimahullah berkata, “Hadits-hadits tegas yang menjelaskan mengenai sujud sahwi kadang menyebutkan bahwa sujud sahwi terletak sebelum salam dan kadang pula sesudah salam. Hal ini menunjukkan bahwa boleh melakukan sujud sahwi sebelum ataukah sesudah salam. Akan tetapi lebih bagus jika sujud sahwi ini mengikuti cara yang telah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika ada dalil yang menjelaskan bahwa sujud sahwi ketika itu sebelum salam, maka hendaklah dilakukan sebelum salam. Begitu pula jika ada dalil yang menjelaskan bahwa sujud sahwi ketika itu sesudah salam, maka hendaklah dilakukan sesudah salam. Selain hal ini, maka di situ ada pilihan. Akan tetapi, memilih sujud sahwi sebelum atau sesudah salam itu hanya sunnah (tidak sampai wajib, pen).”
Intinya, jika shalatnya perlu ditambal karena ada kekurangan, maka hendaklah sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Sedangkan jika shalatnya sudah pas atau berlebih, maka hendaklah sujud sahwi dilakukan sesudah salam dengan tujuan untuk menghinakan setan.
Adapun penjelasan mengenai letak sujud sahwi sebelum ataukah sesudah salam dapat dilihat pada rincian berikut.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam beberapa hadits bahwa sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud di akhir shalat –sebelum atau sesudah salam-. Ketika ingin sujud disyariatkan untuk mengucapkan takbir “Allahu akbar”, begitu pula ketika ingin bangkit dari sujud disyariatkan untuk bertakbir.
Contoh cara melakukan sujud sahwi sebelum salam dijelaskan dalam hadits ‘Abdullah bin Buhainah,
Contoh cara melakukan sujud sahwi sesudah salam dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah,
Sujud sahwi sesudah salam ini ditutup lagi dengan salam sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Imron bin Hushain,
Apakah ada takbiratul ihrom sebelum sujud sahwi?
Sujud sahwi sesudah salam tidak perlu diawali dengan takbiratul ihrom, cukup dengan takbir untuk sujud saja. Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama. Landasan mengenai hal ini adalah hadits-hadits mengenai sujud sahwi yang telah lewat.
Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah berkata, “Para ulama berselisih pendapat mengenai sujud sahwi sesudah salam apakah disyaratkan takbiratul ihram ataukah cukup dengan takbir untuk sujud? Mayoritas ulama mengatakan cukup dengan takbir untuk sujud. Inilah pendapat yang nampak kuat dari berbagai dalil.”
Apakah perlu tasyahud setelah sujud kedua dari sujud sahwi?
Pendapat yang terkuat di antara pendapat ulama yang ada, tidak perlu untuk tasyahud lagi setelah sujud kedua dari sujud sahwi karena tidak ada dalil dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkan hal ini. Adapun dalil yang biasa jadi pegangan bagi yang berpendapat adanya, dalilnya adalah dalil-dalil yang lemah.
Jadi cukup ketika melakukan sujud sahwi, bertakbir untuk sujud pertama, lalu sujud. Kemudian bertakbir lagi untuk bangkit dari sujud pertama dan duduk sebagaimana duduk antara dua sujud (duduk iftirosy). Setelah itu bertakbir dan sujud kembali. Lalu bertakbir kembali, kemudian duduk tawaruk. Setelah itu salam, tanpa tasyahud lagi sebelumnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Tidak ada dalil sama sekali yang mendukung pendapat ulama yang memerintahkan untuk tasyahud setelah sujud kedua dari sujud sahwi. Tidak ada satu pun hadits shahih yang membicarakan hal ini. Jika memang hal ini disyariatkan, maka tentu saja hal ini akan dihafal dan dikuasai oleh para sahabat yang membicarakan tentang sujud sahwi. Karena kadar lamanya tasyahud itu hampir sama lamanya dua sujud bahkan bisa lebih. Jika memang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan tasyahud ketika itu, maka tentu para sahabat akan lebih mengetahuinya daripada mengetahui perkara salam, takbir ketika akan sujud dan ketika akan bangkit dalam sujud sahwi. Semua-semua ini perkara ringan dibanding tasyahud.”
Do’a Ketika Sujud Sahwi
Sebagian ulama menganjurkan do’a ini ketika sujud sahwi,
Namun dzikir sujud sahwi di atas cuma anjuran saja dari sebagian ulama dan tanpa didukung oleh dalil. Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan,
Sehingga yang tepat mengenai bacaan ketika sujud sahwi adalah seperti bacaan sujud biasa ketika shalat. Bacaannya yang bisa dipraktekkan seperti,
Dalam Mughnil Muhtaj –salah satu kitab fiqih Syafi’iyah- disebutkan, “Tata cara sujud sahwi sama seperti sujud ketika shalat dalam perbuatann wajib dan sunnahnya, seperti meletakkan dahi, thuma’ninah (bersikap tenang), menahan sujud, menundukkan kepala, melakukan duduk iftirosy ketika duduk antara dua sujud sahwi, duduk tawarruk ketika selesai dari melakukan sujud sahwi, dan dzikir yang dibaca pada kedua sujud tersebut adalah seperti dzikir sujud dalam shalat.”
Sebagaimana pula diterangkan dalam fatwa Al Lajnah Ad Daimah (komisi fatwa di Saudi Arabia) ketika ditanya, “Bagaimanakah kami melakukan sujud sahwi?”
Para ulama yang duduk di Al Lajnah Ad Daimah menjawab, “Sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud setelah tasyahud akhir sebelum salam, dilakukan sebagaimana sujud dalam shalat. Dzikir dan do’a yang dibaca ketika itu adalah seperti ketika dalam shalat. Kecuali jika sujud sahwinya terdapat kekurangan satu raka’at atau lebih, maka ketika itu, sujud sahwinya sesudah salam. Demikian pula jika orang yang shalat memilih keraguan yang ia yakin lebih kuat,maka yang afdhol baginya adalah sujud sahwi sesudah salam. Hal ini berlandaskan berbagai hadits shahih yang membicarakan sujud sahwi. Wabillahit taufiq, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa aalihi wa shohbihi wa sallam.”
Jika Lupa Melakukan Sujud Sahwi, Apakah Shalatnya Mesti Diulangi?
Mengenai masalah ini kita dapat bagi menjadi dua keadaan:
Keadaan pertama: Jika sujud sahwi yang ditinggalkan sudah lama waktunya, namun wudhunya belum batal.
Dalam keadaan seperti ini –menurut pendapat yang lebih kuat- selama wudhunya masih ada, maka shalatnya tadi masih tetap teranggap dan ia melakukan sujud sahwi ketika ia ingat meskipun waktunya sudah lama. Inilah pendapat Imam Malik, pendapat yang terdahulu dari Imam Asy Syafi’i, Yahya bin Sa’id Al Anshori, Al Laits, Al Auza’i, Ibnu Hazm dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Di antara alasan pendapat di atas adalah:
Pertama: Karena jika kita mengatakan bahwa kalau sudah lama ia meninggalkan sujud sahwi, maka ini sebenarnya sulit dijadikan standar. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah dalam lupa sehingga hanya mengerjakan dua atau tiga raka’at, setelah itu malah beliau ngobrol-ngobrol, lalu keluar dari masjid, terus masuk ke dalam rumah. Lalu setelah itu ada yang mengingatkan. Lantas beliau pun mengerjakan raka’at yang kurang tadi. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi. Ini menunjukkan bahwa beliau melakukan sujud sahwi dalam waktu yang lama. Artinya waktu yang lama tidak bisa dijadikan.
Kedua: Orang yang lupa –selama wudhunya masih ada- diperintahkan untuk menyempurnakan shalatnya dan diperintahkan untuk sujud sahwi. Meskipun lama waktunya, sujud sahwi tetap diwajibkan. Hal ini berdasarkan keumuman sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Keadaan kedua: Jika sujud sahwinya ditinggalkan dan wudhunya batal.
Untuk keadaan kedua ini berarti shalatnya batal hal ini berdasarkan kesepakatan para ulama. Orang seperti berarti harus mengulangi shalatnya. Kecuali jika sujud sahwi yang ditinggalkan adalah sujud sahwi sesudah salam dikarenakan kelebihan mengerjakan raka’at, maka ia boleh melaksanakan sujud sahwi setelah ia berwudhu kembali.
Jika Lupa Berulang Kali dalam Shalat
Jika seseorang lupa berulang kali dalam shalat, apakah ia harus berulang kali melakukan sujud sahwi? Jawabannya, hal ini tidak diperlukan.
Ulama Syafi’iyah, ‘Abdul Karim Ar Rofi’i rahimahullah mengatakan, “Jika lupa berulang kali dalam shalat, maka cukup dengan sujud sahwi (dua kali sujud) di akhir shalat.”
Sujud Sahwi Ketika Shalat Sunnah
Sujud sahwi ketika shalat sunnah sama halnya dengan shalat wajib, yaitu sama-sama disyari’atkan. Karena dalam hadits yang membicarakan sujud sahwi menyebutkan umumnya shalat, tidak membatasi pada shalat wajib saja.
Asy Syaukani rahimahullah menjelaskan, “Sebagaimana dikatakan dalam hadits ‘Abdurrahman bin ‘Auf,
Semoga sajian ini bermanfaat bagi pembaca setian rumaysho.com sekalian.
Insya Allah pembahasan kali ini masih kami lanjutkan dengan hukum sujud sahwi dalam shalat jama’ah. Harap sabar menanti. Semoga Allah selalu memberkahi dalam ilmu dan amal.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.
Setelah pada serial pertama kita membahas hukum dan sebab adanya sujud sahwi, saat ini kita akan melanjutkan dengan pembahasan tata cara sujud sahwi. Kami harapkan para pembaca rumaysho.com dapat membaca serial pertama mengenai sujud sahwi –jika belum sempat membacanya- agar lebih memahami pembahasan kali ini dan selanjutnya. Semoga Allah beri kepahaman.
Sujud Sahwi Sebelum ataukah Sesudah Salam?
Shidiq Hasan Khon rahimahullah berkata, “Hadits-hadits tegas yang menjelaskan mengenai sujud sahwi kadang menyebutkan bahwa sujud sahwi terletak sebelum salam dan kadang pula sesudah salam. Hal ini menunjukkan bahwa boleh melakukan sujud sahwi sebelum ataukah sesudah salam. Akan tetapi lebih bagus jika sujud sahwi ini mengikuti cara yang telah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika ada dalil yang menjelaskan bahwa sujud sahwi ketika itu sebelum salam, maka hendaklah dilakukan sebelum salam. Begitu pula jika ada dalil yang menjelaskan bahwa sujud sahwi ketika itu sesudah salam, maka hendaklah dilakukan sesudah salam. Selain hal ini, maka di situ ada pilihan. Akan tetapi, memilih sujud sahwi sebelum atau sesudah salam itu hanya sunnah (tidak sampai wajib, pen).”
Intinya, jika shalatnya perlu ditambal karena ada kekurangan, maka hendaklah sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Sedangkan jika shalatnya sudah pas atau berlebih, maka hendaklah sujud sahwi dilakukan sesudah salam dengan tujuan untuk menghinakan setan.
Adapun penjelasan mengenai letak sujud sahwi sebelum ataukah sesudah salam dapat dilihat pada rincian berikut.
- Jika terdapat kekurangan pada shalat –seperti kekurangan tasyahud awwal-, ini berarti kekurangan tadi butuh ditambal, maka menutupinya tentu saja dengan sujud sahwi sebelum salam untuk menyempurnakan shalat. Karena jika seseorang sudah mengucapkan salam, berarti ia sudah selesai dari shalat.
- Jika terdapat kelebihan dalam shalat –seperti terdapat penambahan satu raka’aat-, maka hendaklah sujud sahwi dilakukan sesudah salam. Karena sujud sahwi ketika itu untuk menghinakan setan.
- Jika seseorang terlanjur salam, namun ternyata masih memiliki kekurangan raka’at, maka hendaklah ia menyempurnakan kekurangan raka’at tadi. Pada saat ini, sujud sahwinya adalah sesudah salam dengan tujuan untuk menghinakan setan.
- Jika terdapat keragu-raguan dalam shalat, lalu ia mengingatnya dan bisa memilih yang yakin, maka hendaklah ia sujud sahwi sesudah salam untuk menghinakan setan.
- Jika terdapat keragu-raguan dalam shalat, lalu tidak nampak baginya keadaan yang yakin. Semisal ia ragu apakah shalatnya empat atau lima raka’at. Jika ternyata shalatnya benar lima raka’at, maka tambahan sujud tadi untuk menggenapkan shalatnya tersebut. Jadi seakan-akan ia shalat enam raka’at, bukan lima raka’at. Pada saat ini sujud sahwinya adalah sebelum salam karena shalatnya ketika itu seakan-akan perlu ditambal disebabkan masih ada yang kurang yaitu yang belum ia yakini.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam beberapa hadits bahwa sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud di akhir shalat –sebelum atau sesudah salam-. Ketika ingin sujud disyariatkan untuk mengucapkan takbir “Allahu akbar”, begitu pula ketika ingin bangkit dari sujud disyariatkan untuk bertakbir.
Contoh cara melakukan sujud sahwi sebelum salam dijelaskan dalam hadits ‘Abdullah bin Buhainah,
فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
“Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali.
Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk.
Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570)Contoh cara melakukan sujud sahwi sesudah salam dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah,
فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ
“Lalu beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudia
beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian
bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu
beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573)Sujud sahwi sesudah salam ini ditutup lagi dengan salam sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Imron bin Hushain,
فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ.
“Kemudian beliau pun shalat satu rakaat (menambah raka’at yang
kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud
sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.” (HR. Muslim no. 574)Apakah ada takbiratul ihrom sebelum sujud sahwi?
Sujud sahwi sesudah salam tidak perlu diawali dengan takbiratul ihrom, cukup dengan takbir untuk sujud saja. Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama. Landasan mengenai hal ini adalah hadits-hadits mengenai sujud sahwi yang telah lewat.
Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah berkata, “Para ulama berselisih pendapat mengenai sujud sahwi sesudah salam apakah disyaratkan takbiratul ihram ataukah cukup dengan takbir untuk sujud? Mayoritas ulama mengatakan cukup dengan takbir untuk sujud. Inilah pendapat yang nampak kuat dari berbagai dalil.”
Apakah perlu tasyahud setelah sujud kedua dari sujud sahwi?
Pendapat yang terkuat di antara pendapat ulama yang ada, tidak perlu untuk tasyahud lagi setelah sujud kedua dari sujud sahwi karena tidak ada dalil dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkan hal ini. Adapun dalil yang biasa jadi pegangan bagi yang berpendapat adanya, dalilnya adalah dalil-dalil yang lemah.
Jadi cukup ketika melakukan sujud sahwi, bertakbir untuk sujud pertama, lalu sujud. Kemudian bertakbir lagi untuk bangkit dari sujud pertama dan duduk sebagaimana duduk antara dua sujud (duduk iftirosy). Setelah itu bertakbir dan sujud kembali. Lalu bertakbir kembali, kemudian duduk tawaruk. Setelah itu salam, tanpa tasyahud lagi sebelumnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Tidak ada dalil sama sekali yang mendukung pendapat ulama yang memerintahkan untuk tasyahud setelah sujud kedua dari sujud sahwi. Tidak ada satu pun hadits shahih yang membicarakan hal ini. Jika memang hal ini disyariatkan, maka tentu saja hal ini akan dihafal dan dikuasai oleh para sahabat yang membicarakan tentang sujud sahwi. Karena kadar lamanya tasyahud itu hampir sama lamanya dua sujud bahkan bisa lebih. Jika memang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan tasyahud ketika itu, maka tentu para sahabat akan lebih mengetahuinya daripada mengetahui perkara salam, takbir ketika akan sujud dan ketika akan bangkit dalam sujud sahwi. Semua-semua ini perkara ringan dibanding tasyahud.”
Do’a Ketika Sujud Sahwi
Sebagian ulama menganjurkan do’a ini ketika sujud sahwi,
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw” (Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa).Namun dzikir sujud sahwi di atas cuma anjuran saja dari sebagian ulama dan tanpa didukung oleh dalil. Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan,
قَوْلُهُ :
سَمِعْت بَعْضَ الْأَئِمَّةِ يَحْكِي أَنَّهُ يَسْتَحِبُّ أَنْ يَقُولَ
فِيهِمَا : سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو - أَيْ فِي
سَجْدَتَيْ السَّهْوِ - قُلْت : لَمْ أَجِدْ لَهُ أَصْلًا .
“Perkataan beliau, “Aku telah mendengar sebagian ulama yang
menceritakan tentang dianjurkannya bacaan: “Subhaana man laa yanaamu wa
laa yas-huw” ketika sujud sahwi (pada kedua sujudnya), maka aku katakan,
“Aku tidak mendapatkan asalnya sama sekali.” (At Talkhis Al Habiir, 2/6)Sehingga yang tepat mengenai bacaan ketika sujud sahwi adalah seperti bacaan sujud biasa ketika shalat. Bacaannya yang bisa dipraktekkan seperti,
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى
“Subhaana robbiyal a’laa” [Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi]
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.” [Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku]Dalam Mughnil Muhtaj –salah satu kitab fiqih Syafi’iyah- disebutkan, “Tata cara sujud sahwi sama seperti sujud ketika shalat dalam perbuatann wajib dan sunnahnya, seperti meletakkan dahi, thuma’ninah (bersikap tenang), menahan sujud, menundukkan kepala, melakukan duduk iftirosy ketika duduk antara dua sujud sahwi, duduk tawarruk ketika selesai dari melakukan sujud sahwi, dan dzikir yang dibaca pada kedua sujud tersebut adalah seperti dzikir sujud dalam shalat.”
Sebagaimana pula diterangkan dalam fatwa Al Lajnah Ad Daimah (komisi fatwa di Saudi Arabia) ketika ditanya, “Bagaimanakah kami melakukan sujud sahwi?”
Para ulama yang duduk di Al Lajnah Ad Daimah menjawab, “Sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud setelah tasyahud akhir sebelum salam, dilakukan sebagaimana sujud dalam shalat. Dzikir dan do’a yang dibaca ketika itu adalah seperti ketika dalam shalat. Kecuali jika sujud sahwinya terdapat kekurangan satu raka’at atau lebih, maka ketika itu, sujud sahwinya sesudah salam. Demikian pula jika orang yang shalat memilih keraguan yang ia yakin lebih kuat,maka yang afdhol baginya adalah sujud sahwi sesudah salam. Hal ini berlandaskan berbagai hadits shahih yang membicarakan sujud sahwi. Wabillahit taufiq, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa aalihi wa shohbihi wa sallam.”
Jika Lupa Melakukan Sujud Sahwi, Apakah Shalatnya Mesti Diulangi?
Mengenai masalah ini kita dapat bagi menjadi dua keadaan:
Keadaan pertama: Jika sujud sahwi yang ditinggalkan sudah lama waktunya, namun wudhunya belum batal.
Dalam keadaan seperti ini –menurut pendapat yang lebih kuat- selama wudhunya masih ada, maka shalatnya tadi masih tetap teranggap dan ia melakukan sujud sahwi ketika ia ingat meskipun waktunya sudah lama. Inilah pendapat Imam Malik, pendapat yang terdahulu dari Imam Asy Syafi’i, Yahya bin Sa’id Al Anshori, Al Laits, Al Auza’i, Ibnu Hazm dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Di antara alasan pendapat di atas adalah:
Pertama: Karena jika kita mengatakan bahwa kalau sudah lama ia meninggalkan sujud sahwi, maka ini sebenarnya sulit dijadikan standar. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah dalam lupa sehingga hanya mengerjakan dua atau tiga raka’at, setelah itu malah beliau ngobrol-ngobrol, lalu keluar dari masjid, terus masuk ke dalam rumah. Lalu setelah itu ada yang mengingatkan. Lantas beliau pun mengerjakan raka’at yang kurang tadi. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi. Ini menunjukkan bahwa beliau melakukan sujud sahwi dalam waktu yang lama. Artinya waktu yang lama tidak bisa dijadikan.
Kedua: Orang yang lupa –selama wudhunya masih ada- diperintahkan untuk menyempurnakan shalatnya dan diperintahkan untuk sujud sahwi. Meskipun lama waktunya, sujud sahwi tetap diwajibkan. Hal ini berdasarkan keumuman sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ نَسِىَ صَلاَةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا
“Barangsiapa yang lupa mengerjakan shalat atau ketiduran, maka
kafarohnya (penebusnya) adalah hendaklah ia shalat ketika ia ingat.” (HR. Muslim no. 684)Keadaan kedua: Jika sujud sahwinya ditinggalkan dan wudhunya batal.
Untuk keadaan kedua ini berarti shalatnya batal hal ini berdasarkan kesepakatan para ulama. Orang seperti berarti harus mengulangi shalatnya. Kecuali jika sujud sahwi yang ditinggalkan adalah sujud sahwi sesudah salam dikarenakan kelebihan mengerjakan raka’at, maka ia boleh melaksanakan sujud sahwi setelah ia berwudhu kembali.
Jika Lupa Berulang Kali dalam Shalat
Jika seseorang lupa berulang kali dalam shalat, apakah ia harus berulang kali melakukan sujud sahwi? Jawabannya, hal ini tidak diperlukan.
Ulama Syafi’iyah, ‘Abdul Karim Ar Rofi’i rahimahullah mengatakan, “Jika lupa berulang kali dalam shalat, maka cukup dengan sujud sahwi (dua kali sujud) di akhir shalat.”
Sujud Sahwi Ketika Shalat Sunnah
Sujud sahwi ketika shalat sunnah sama halnya dengan shalat wajib, yaitu sama-sama disyari’atkan. Karena dalam hadits yang membicarakan sujud sahwi menyebutkan umumnya shalat, tidak membatasi pada shalat wajib saja.
Asy Syaukani rahimahullah menjelaskan, “Sebagaimana dikatakan dalam hadits ‘Abdurrahman bin ‘Auf,
إذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ
“Jika salah seorang di antara kalian ragu-ragu dalam shalatnya.”
Hadits ini menunjukkan bahwa sujud sahwi itu disyariatkan pula dalam
shalat sunnah sebagaimana disyariatkan dalam shalat wajib (karena lafazh
dalam hadits ini umum). Inilah yang dipilih oleh
jumhur (mayoritas) ulama yang dulu dan sekarang. Karena untuk menambal
kekurangan dalam shalat dan untuk menghinakan setan juga terdapat dalam
shalat sunnah sebagaimana terdapat dalam shalat wajib.”Semoga sajian ini bermanfaat bagi pembaca setian rumaysho.com sekalian.
Insya Allah pembahasan kali ini masih kami lanjutkan dengan hukum sujud sahwi dalam shalat jama’ah. Harap sabar menanti. Semoga Allah selalu memberkahi dalam ilmu dan amal.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.
Diposting oleh
LOENJOENK
di
08.25
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
islam
Langganan:
Postingan (Atom)
Categories
- CCNA (11)
- cord gitar (16)
- gambar (1)
- hacking (5)
- hardware (2)
- ilmu (27)
- islam (5)
- keris (1)
- kesehatan (1)
- lucu (1)
- pengkabelan jaringan (2)
- script (2)
- tambahan (23)
- tanaman obat keluarga (TOGA) (4)
- untuk kita renungkan (4)
Pengunjung
Labels
- CCNA (11)
- cord gitar (16)
- gambar (1)
- hacking (5)
- hardware (2)
- ilmu (27)
- islam (5)
- keris (1)
- kesehatan (1)
- lucu (1)
- pengkabelan jaringan (2)
- script (2)
- tambahan (23)
- tanaman obat keluarga (TOGA) (4)
- untuk kita renungkan (4)
Followers